Lomba Permainan Anak Nagari

Permainan Cak Sen atau Galah yang dimainkan oleh anak perempuan Foto: Dok. KPBP

Permainan Cak Sen atau Galah yang dimainkan oleh anak perempuan
Foto: Dok. KPBP

Pada hari Selasa tanggal 29 April 2014, Kantor Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman menggelar Lomba Permainan Anak Nagari. Lomba ini merupakan tahapan pertama dari tiga rangkaian lomba yang akan digelar hingga hari Kamis tanggal 1 Mei 2014 mendatang.

Bertempat di Komplek Museum Goedang Ransoem Kota Sawahlunto, serta dibuka oleh Bapak Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti. Lomba ini diikuti oleh anak-anak dari Sekolah Dasar se Kota Sawahlunto.

Terdapat dua macam permainan yang dijadikan perlombaan, kedua permainan tersebut ialah permainan cak-sen[1] dan pacu tempurung. Untuk mendukung permainan ini telah dibuat lima buah lapangan permainan di Komplek Museum

Permainan Cak Sen atau Galah yang dimainkan oleh anak lelaki Foto: Dok. KPBP

Permainan Cak Sen atau Galah yang dimainkan oleh anak lelaki
Foto: Dok. KPBP

Goedang Ransoem. Empat lapangan diperuntukkan untuk Lomba Cak Sen, sedangkan satu lapangan diperuntukkan untuk perlombaan Pacu Tempurung. Setiap perlombaan dibedakan atas dua kelompok (tim) yakni Tim Lelaki dan Tim Perempuan.

Selain kedua macam perlombaan tersebut juga disediakan beberapa jenis permainan lainnya yang dapat dimainkan oleh anak-anak yang sedang tidak mengikuti perlombaan. Permainan tersebut seperti main congkak, lompat tali, engrang, dan beberapa permainan anak-anak lainnya.

Seperti dengan tahun sebelumnya dimana selalu terdapat acara door prize yang memeriahkan suasana. Maka demikian pula dengan acara kali ini, banyak hadiah door prize dibagikan oleh panitia.

Main congkak Foto: Dok. KPBP

Main congkak
Foto: Dok. KPBP

Acara perlombaan Permainan Rakyat ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan kembali berbagai macam permainan yang pernah sangat akrab sekali bagi anak-anak Minangkabau pada masa dahulunya. Menjadi salah ajang bagi anak-anak untuk belajar berinteraksi sesama mereka. Melatih kepekaan sosial, serta mengasah sensitifitas mereka terhadap orang lain.

Hal yang berlainan berlaku pada masa sekarang, berbagai permainan game online ataupun berbagai permainan yang lebih banyak melibatkan anak-anak berinteraksi dengan mesin dibandingkan dengan manusia. Hal ini menyebabkan mereka canggung dalam berhadapan dengan orang lain, atau bahkan tidak tahu bagaimana cara bersikap semestinya ketika berhadapan dengan orang lain. Baca lebih lanjut